
Tiyuh Mulya Jaya, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, beberapa bulan lalu diguncang oleh bencana alam yang tak terduga. Hujan deras yang melanda daerah ini menyebabkan longsor yang menghancurkan bagian dari jalan usaha tani, merusak timbunan jembatan vital yang dipergunakan warga menuju peladangan milik mereka, selain itu jalan tersebut merupakan jalan tembus yang menghubungkan tiyuh Mulya Jaya dan Agung Jaya.
Namun, dalam kejadian tragis itu, muncul semangat gotong royong yang tak terbendung dari masyarakat setempat. Diawali dengan musyawarah lingkungan di Suku 005, keputusan diambil untuk melanjutkan upaya penimbunan jalan yang rusak akibat longsor tersebut. Keputusan ini diambil menyusul kesadaran akan pentingnya jembatan tersebut dalam mendukung aktivitas pertanian dan ekonomi warga.
Pada Rabu, 22 Mei 2024, warga Tiyuh Mulya Jaya berkumpul untuk melaksanakan gotong royong. Kali ini, mereka memutuskan untuk menggunakan batu kriting sebagai bahan utama untuk penimbunan, yang dibeli dari hasil swadaya masyarakat setempat. Pendekatan ini tidak hanya memberikan solusi yang ekonomis, tetapi juga menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih besar terhadap proyek tersebut.
Antusiasme dan semangat gotong royong sangat terasa sepanjang hari. Mulai dari warga muda hingga yang lebih tua, semua turut serta dalam proses ini, menggali, mengangkut, dan menimbun batu demi batu untuk memperbaiki jalan yang rusak. Meskipun lelah, mereka tetap bertahan dengan semangat yang tinggi, karena mereka menyadari bahwa hasil dari kerja keras mereka akan membawa manfaat yang besar bagi seluruh komunitas.
Dengan kebersamaan dan kerja keras mereka, proyek penimbunan jembatan jalan usaha tani berangsur-angsur terselesaikan. Jembatan kembali berfungsi dengan baik, memungkinkan akses yang lancar bagi para petani dan penduduk setempat untuk melakukan kegiatan sehari-hari mereka.
Peristiwa ini sekali lagi menunjukkan kekuatan gotong royong.